Sabtu, 30 Januari 2010

Hujan

entah sejak kapan aku mulai menyukai hujan. melihat hujan terasa ada atmosfir yang berbeda di sekitarku. bau hujan yang bercampur dengan tanah membuat aroma kesegaran tersendiri bagiku. aroma penyucian. seakan hujan diutus untuk membersihkan setiap debu jalanan. noda kelam kehidupan. kotoran-kotoran hitam dunia. seperti suara iringan musik yang menuntun para pendosa menuju jalan yang terang. tiap tetesannya menyiratkan makna yang dalam. sendu. mungkin. atau bisa dikatakan kelabu. kelabu karena terlalu banyak pendosa. aku salah satunya. tiap tetesan hujan yang mengenai tubuhku terasa seperti ditusuk oleh jarum akupunktur. sakit tapi melegakan. kesakitan yang tidak sebanding dengan dosa yang sudah kulakukan. kelegaan yang ku terima pun hanya sebatas raga. namun hati tetap sakit. semakin jauh berjalan dalam derasnya hujan, semakin aku tahu sakitnya penderitaan orang-orang yang telah kulukai. semakin berat langkahku meneruskan hidup. terlalu banyak dosa yang membelenggu kakiku ini. terlalu banyak. hujan ini memang melunturkan dosaku. namun butuh lebih dari hujan sederas ini untuk bisa membersihkan hatiku.
entah sejak kapan aku mulai menyukai hujan. mungkin sejak aku merasa mati. sejak aku mati, hanya ketika hujan aku merasa hidup. karena setiap tetesan jarumnya mampu membuat aku kembali terjaga. terjaga dan menangis. aku tak tahu apa arti tangisanku. namun siapa peduli. aku hanya sedang ingin menangis. orang mati juga bisa menangis. mungkin aku menangisi dosaku. atau menangis kesakitan disiksa air hujan. kata orang, nerakalah tempat para pendosa. namun lain yang aku dapatkan. bukan api yang menghukumku, namun hujan yang memenjaraku. dan menghapus setiap dosa yang kumiliki. ya. hujan. ah..sekarang aku sadar mengapa aku begitu menyukai hujan. hujan adalah pengampunanku. penghapusanku. dan penyucianku...

1 komentar:

  1. tapi hujan tak selalu mengampuni, mengahpus dan menyucikan..
    hujan terkadang menyisakan noda di kaki pengendara motor
    hujan terkadang membuat anak kecil sakit setelahnya
    hujan terkadang membuat aku ketakutan akan petir yang menyertainya
    tapi yang selalu ada dalam hujan
    adalah rindu yang terus berhembus

    -nazt-

    BalasHapus