Rabu, 03 April 2013

Berani Berubah

"Sometimes, the biggest act of courage is the smallest one" - Lauren Raffo

Saya gak tau siapa Lauren Raffo, tapi saya suka kutipan kalimat yang gak sengaja saya lihat ketika googling bout bravery quotes. Maklum saya jarang baca buku, sejarang saya ganti sprei tempat tidur.
Kutipan itu membuat saya bermeditasi, evaluasi, merenung sembari download serial Arrow beberapa hari ini. Saya mengevaluasi setahun kehidupan yang sudah saya jalani. Ehm, mungkin setahun beberapa bulan. Dan ternyata banyak perubahan besar yang saya alami dalam hidup saya. I have to say Wow!

Mulai dari bapak yang terkena stroke, membuat bapak saya seorang yang adidaya menjadi lemah tak berdaya. Saya sedih, amat sangat. Kemudian masalah keuangan keluarga yang tabu saya tulis disini. Namun ada juga perubahan besar dalam hal positif seperti diterimanya saya kerja di perusahaan media, lulusnya adik saya setelah lima tahun kuliah, masih hebat saya yang lulus tujuh tahun kuliah dan usia pacaran saya dengan yang-tersayang-tuan-puteri-Anastasia Hapsari yang sudah empat tahun lebih. By the way, yang tanya kapan nikah, saya doakan bisulan di ketiak.

Perubahan-perubahan besar dalam hidup saya selalu saya syukuri. Terdengar klise tapi memang itu adanya. Dulu saya bermimpi untuk bisa setiap tahun jalan-jalan ke luar negeri. Atau keliling Indonesia. Menjelajahi tempat-tempat aneh dan eksotis macam Machu Pichu, Stonehenge, Pulau Paskah, Old Trafford, The Burj Al Arab, Jembatan Millau, Great Wall of China dan Hawaii. Well, setelah dipikir-pikir beberapa tempat mungkin harus dicoret karena hanya Tony Stark yang mampu kesana. Masih ada mimpi yang lainnya sih, namun setahun belakangan ini harus ditunda dulu semua. Bekerja keras macam kerbau penarik pedati yang hanya berhenti ketika sampai di tujuan, menjadi perubahan terbesar yang harus ditopang dengan tanggung jawab besar sebagai anak sulung ketika bapak sudah tidak mampu bekerja untuk sementara. No, no, no. I'm not making a diary, i just tell a story. Banyak referensi kehidupan tokoh-tokoh sukses di usia muda yang kadang menjadi motivasi untuk terus berkembang, selain senyuman dari mbak pacar tentunya. Doa ibu dan curhatan bapak pun sebagai pelecut semangat saya untuk mengumpulkan materi. Memikirkan kehidupan yang layak bagi keluarga saya nantinya juga sudah ada dalam benak saya. Oh, how I miss my childhood.

Mungkin hanya Andik Vermansyah yang bisa memaksimalkan peluang ketika menang lawan Singapore dengan gol indahnya melalui free kick, karena saya merasa banyak peluang hebat yang saya dapat hilang dalam sekejap. Entah saya yang terlalu nekat mengambil peluang atau karena hitungan matematis yang tidak pernah tepat, since i always got 5 in math's test. Saya sementara menyerah pada keadaan dan berharap muncul keajaiban seperti comeback yang sering dilakukan Manchester United musim ini. Keajaiban pun muncul dengan kabar saya diterima kerja di perusahaan media terbesar kedua di Solo. Saya menyumpahi diri saya sendiri untuk bisa membawa perusahaan ini menjadi lebih baik dan tentu saja lebih keren. Hei, saya tetap berpedoman dengan pepatah "Manusia mati meninggalkan nama", ketika saya nanti akhirnya keluar dari perusahaan tersebut, saya harus meninggalkan sesuatu yang hebat disana.

Sekarang saya sudah bekerja sebagai seorang Account Executive. Namun meskipun punya sumpah untuk membawa perusahaan menjadi lebih keren, saya masih tetap memikirkan banyak kemungkinan bisnis yang bisa saya lakukan, karena saya sadar sebagai seekor lebah pekerja takkan mampu menjaring banyak makanan seperti seperti seekor laba-laba dengan jaringnya. Kadang dalam hidup harus menjadi seekor lebah pekerja sekaligus laba-laba dengan jaringnya. Memulai dari bawah dan mengesampingkan ego saya guna mendapatkan pengalaman terbaik. Berjalan pelan tapi pasti. Mengumpulkan banyak bekal seperti seorang musafir Mongolia yang hendak menyeberang Gobi, berdoa semoga tidak salah perhitungan lagi dan mati kehausan di tengah gurun, namun akhirnya mampu menembus jalur sutra menuju Cina utara dan sukses menjadi saudagar Sutra di Beijing. Well, we need a courage to take a small step to make a great change.